Penyebab iklan boncos – Bisnis jualan produk secara online memang sedang menjadi primadona pada saat ini. Terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini, di mana kita tidak bisa menjual produk di lapangan dengan bebas. Oleh karena itu banyak yang memanfaatkan berbagai platform jualan online dan juga sosial media sebagai medianya.
Salah satu sosial media yang banyak orang gunakan untuk mengembangkan bisnis adalah Facebook. Facebook menjadi salah satu sosial media yang paling terkenal di dunia. Bahkan saat ini Facebook merupakan sosial media dengan pengguna terbanyak dibandingkan dengan sosial media lain, seperti Instagram, Twitter, dan sebagainya.
Pasti kamu tau kan, kalau Facebook juga menyediakan lapak untuk orang berjualan? Namanya yaitu Marketplace Facebook. Nah, untuk meningkatkan penjualan, kamu juga bisa beriklan dengan layanan Facebook Ads. Facebook Ads ini merupakan layanan iklan berbayar yang FB sediakan.
Tapi pernahkah kamu beriklan di Facebook tapi tidak menghasilkan penjualan sama sekali atau istilahnya iklan boncos? Apakah kamu masih asing dengan kata boncos? Boncos merupakan kata yang sering pelaku bisnis online atau digital marketing gunakan.
Boncos sendiri artinya adalah ketika kita tidak mendapat untung sama sekali ketika beriklan. Bahkan bisa saja kita tidak mendapatkan penjualan sama sekali dari produk yang kita iklankan tersebut.
Contohnya adalah ketika kamu menganggarkan biaya iklan sebesar 40 ribu per hari. Tapi ternyata di hari itu tidak ada penjualan sama sekali. Jadi di hari itu kamu telah rugi sebesar 40 ribu.
Atau mungkin hari itu kamu melakukan penjualan sebesar 30 ribu dan belum bisa menutupi biaya iklan yang kamu keluarkan. Itu artinya kamu mengalami kerugian sebesar 10 ribu. Mengalami kerugian ketika beriklan memang hal yang wajar, tapi akan jadi tidak wajar jika terjadi terus-menerus.
Tentu kamu tidak mau hal tersebut terjadi bukan? Lalu sebenarnya apa penyebab iklan boncos di Marketplace Facebook? Nah, di artikel ini kita akan membahas mengenai beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab iklan boncos di marketplace Facebook.
Pemicu Iklan Boncos di Marketplace Facebook
1. Asal-asalan dalam Memilih Foto Produk
Kamu tentu sering mendengar nasehat agar tidak menilai sesuatu hanya dari tampilannya saja. Tapi hal ini tidak berlaku ketika kamu akan mengiklankan suatu produk. Jujur saja, apa yang kamu lihat pertama kali saat akan membeli barang secara online? Tentu saja tampilannya bukan. Tampilan dalam hal ini adalah gambar atau foto dari produk yang bersangkutan.
Pembeli lain pun akan sama seperti kamu. Mereka akan tertarik dengan foto produk yang jelas serta berkualitas. Kalau foto yang kamu gunakan berkualitas buruk, blur, dan beresolusi rendah, tentu yang melihat akan auto skip. Mereka hanya akan melewatinya tanpa ada ketertarikan untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk yang kamu iklankan.
Berbeda lagi jika kamu menggunakan foto yang menarik, jelas, dan berkualitas. Banyak orang yang akan tertarik dan kepo dengan produk yang kamu iklankan dan sangat mungkin mereka akan menjadi konsumenmu.
Untuk mendapatkan foto yang menarik, kamu perlu menerapkan teknik-teknik fotografi dalam pengambilan gambar. Selain itu juga memerlukan sedikit polesan desain grafis untuk menyempurnakan hasil akhir foto. Dan jangan lupa untuk memadukan warna di foto produk kamu. Karena itu akan mempengaruhi psikologi warna untuk produk jualan.
2. Kata Kunci Pada Judul Produk Kurang Tepat
Kata kunci berkaitan erat dengan SEO atau Search Engine Optimization. SEO dalam beriklan merupakan sebuah teknik yang memungkinkan produk yang kamu iklankan berada di posisi atas pencarian pengguna. Dengan menggunakan kata kunci yang tepat, maka produkmu bisa dengan mudah orang temukan karena berada di posisi atas.
Sekarang pertanyaannya, bagaimana cara menentukan kata kunci yang tepat? Kamu bisa menentukan kata kunci dengan memikirkan kalimat apa yang akan orang gunakan untuk menemukan produk serupa dengan yang akan kamu iklankan.
Tips lain untuk menemukan judul yang tepat adalah dengan menggunakan tools riset kata kunci yang tersedia di marketplace atau melihat saran hasil pencarian. Caranya adalah dengan mengetik jenis produk kamu pada kolom pencarian marketplace. Setalah itu akan muncul beberapa saran kata kunci. Kamu bisa merangkai kata-kata tersebut menjadi satu kalimat agar produkmu lebih mudah orang temukan.
3. Caption Kurang Menarik
Beriklan di sosial media memang selalu mengandalkan tulisan. Oleh karena itu, kamu harus membuat caption atau istilahnya copywriting yang mampu menarik orang untuk membeli produkmu.
Memang tidak semua orang bisa membuat copywriting yang bagus. Karena ada beberapa teknik yang perlu pemahaman lebih. Dengan teknik copywriting ini, iklanmu bisa membuat orang penasaran dan ingin mengetahui tentang produk yang kamu tawarkan sebelum akhirnya menuju closing.
Jika kamu belum bisa membuat caption yang menarik, jalan pintasnya kamu bisa membayar orang yang sudah kompeten di bidang copywriting. Di sini tentu kamu harus mengeluarkan uang lebih. Tapi, uang yang kamu keluarkan ini akan terganti dengan hasil pejualan berkat caption yang menarik.
4. Menargetkan Audience Yang Salah
Sebelum beriklan, ada baiknya kamu tentukan dan pahami terlebih dahulu target pasarmu. Tidak mengetahui target pasar dengan detail adalah sebuah kesalahan fatal dalam beriklan. Mengapa? Karena produk yang kamu tawarkan akan menjangkau target yang salah dan mungkin tidak akan terjadi penjualan.
Target audience akan menentukan seperti apa iklan yang harus kamu buat. Misal targetmu adalah anak-anak muda usia 20 tahunan. Maka kamu bisa menggunakan tema foto yang sedang booming di kalangan anak muda saat ini. Kata-kata yang kamu gunakan juga harus mampu menarik minat anak-anak muda tersebut untuk membeli produk kamu.
Demikian pembahasan mengenai penyebab iklan boncos di Marketplace Facebook. Setelah mengetahuinya, kamu tentu tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi bukan? Gagal dalam beriklan merupakan suatu hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah ketika seorang pebisnis tidak mencari tau penyebab kegagalannya dan masih melakukan kesalahan yang sama secara berulang-ulang.