Contoh Domain dan Subdomain. Halo sobat Jawon Virtual Marketing. Kembali lagi dengan konten edukasi seputar bisnis dan digital marketing di sini. Kali ini kita akan membahas tentang contoh domain dan subdomain. Bagi anda yang sedang berbisnis online via website tentunya sudah tidak asing dengan istilah domain. Lalu ada juga ternyata istilah sub domain. Tahukah anda perbedaan antara domain dan subdomain?
Selain mengulas tentang contoh domain dan subdomain nantinya artikel ini juga akan membahas tentang perbedaan domain dan subdomain.Untuk lebih singkatnya jadi domain merupakan alamat atau URL utama website tersebut. Lalu jika subdomain merupakan alamat pendukung yang merupakan bagian dari website tersebut.
Untuk lebih lengkapnya tentang contoh domain dan subdomain, pengertian, serta perbedaannya mari kita simak penjelasan jawon di bawah ini.
Pengertian Domain dan Subdomain
Jadi pengertian domain itu merupakan sebuah alamat atau URL untuk masuk ke dalam website anda. Domain ini memudahkan kita karena kita tidak lagi harus mengetik IP Address yang panjang dan susah diingat. Kita jadi cukup mengetikkan kata-kata sesuai dengan nama web anda.
Jika tidak ada domain maka kita harus mengetikkan angka seperti 189.093.39.4 hanya untuk masuk ke sebuah website. Tentunya ini tidak efektif sebab selain sulit diingat, nama tersebut juga tidak menjual dalam sebuah bisnis.
Sebelum kita membahas perbedaan dan contoh domain dan subdomain maka anda harus tahu soal pembagian jenis domain. Jadi ada tiga jenis yakni TLD (top level domain), SLD (Second), serta TVD (Third). Jadi domain adalah hasil merger dari ketiga jenis domain tersebut. Jadilah semisal domain jawonvirtualmarketing.com atau kampusdosenjualan.com.
Nah sudah cukup jelas bukan tentang pengertian domain tersebut? Sekarang kita akan bahas tentang sub domain. Jadi subdomain ini merupakan nama lain dari TLD (Third level domain). Jika susunan domain tadi adalah jawonvirtualmarketing.com maka sub domainnya adalah jasa.jawonvirtualmarketing.com (contoh).
Nah sub domain ini kerapkali menjadi bagian halaman sebuah website atau menjadi halaman tertentu dari sebuah website. Ciri khas dari sub domain adalah dari penulisannya. Jadi ada tambahan kata-kata di depan URL yang asli (domainnya). Namun ada juga penamaan halaman yang belum tentu menggunakan sub domain. Misalnya dengan penulisan namadomain.com/halaman.
Jadi jika anda ingin mempunyai sub domain tentu harus mempunyai domain terlebih dahulu. Domain ini jenisnya ada bermacam macam ekstensinya. Misalnya .id, .com, atau .co.id. Semua itu merupakan domain yang akan anda dapatkan jika sudah membayar sewa di penyedia website. Anda bisa menemukan penyedia website itu niagahoster, idcloudhost, maupun rumahweb. Dan masih banyak lagi penyedia website lainnya.
Nah mungkin sudah cukup jelas bukan tentang contoh domain dan subdomain. Sekarang kita harus tahu perbedaannya secara mendetail. Dengan tahu perbedaannya secara mendetail maka anda tidak akan kesulitan ketika mengelola website nantinya.
Perbedaan Antara Domain dan Sub Domain
Anda harus tahu pembeda antara domain dan sub domain. Jadi perbedaan antara keduanya tersebut adalah sebagai berikut.
Teknik Memperoleh
Jadi jika ingin membedakan domain dan sub domain adalah dengan melihat bagaimana teknik memperolehnya. Pertama adalah domain cara memperolehnya adalah dengan membeli di penyedia website seperti domainesia atau niagahoster.
Sedangkan untuk memperoleh sub domain anda cukup harus mempunyai domain. Sebab setting nya nanti kita harus masuk ke dalam cpanel atau wp adminnya. Jadi memang sub nya ini tidak bisa berdiri sendiri. Anda harus mempunyai domain berbayar dan tidak bisa menggunakan domain gratisan.
Biaya
Jadi kalau domain itu memang berbayar. Sedangkan dalam membuat sub domain kita tidak dipungut biaya lagi. Namun ketika ingin mempunyai sub domain sementara kita belum punya domain tetap harus membayar untuk mendapatkan domain.
Untuk langganan pembuatan domain ini biasanya biayanya dihitung per tahun. Untuk tahun pertama biasanya lebih murah daripada di tahun kedua.
Kegunaan
Jadi yang menjadi pembeda dari keduanya selanjutnya adalah dari sisi kegunaan. Untuk domain berguna untuk alamat atau URL utama dari website kita. Lalu jika sub domain berguna untuk membuat halaman yang menjadi bagian dari website kita. Tentu sub domain ini harus menyesuaikan dengan alamat yang utama kemudian cukup ditambahkan tambahan kata di awal URL utama.
Fungsi SEO-nya
Kemudian pembeda dari keduanya selanjutnya adalah dari fungsi SEO nya. Tentu ada perbedaan dari segi SEO dan fungsinya.
Kita perlu penjelasan secara serius di sini sebab hal ini sangat menentukan. Tahukah anda bahwa mesin pencari ternyata menganggap sub domain sebagai domain khusus dan tersendiri? Jadi sub domain yang ada dalam web anda di mata google dan kawan kawannya itu dianggap setara dan sama dengan URL utama.
Dalam kaitannya dengan SE berarti kita bisa mengoptimalkan kata kunci di sub domain tersebut untuk menarget pencarian di halaman pencari. Jadi bisa jadi sub domain anda posisinya di google lebih tinggi daripada domain utama. Hal ini merupakan hal biasa dalam sebuah teknik SEO.
Misalnya anda mempunyai website seputar kuliner. Kemudian anda ingin membuat cabang lain dari pembahasan seputar kuliner, misalnya trip atau jalan-jalan kuliner. Maka anda bisa membuat sub domain dari website tersebut dengan sub domain yang bernama misalnya trip.kulinerjoko.com. Nantinya bisa jadi sub domain itu akan lebih banyak pengunjungnya sebab traffic yang masuk itu dihitung beda dengan yang masuk ke website utama.
Termasuk ketika anda ingin membuat website dengan bahasa yang berbeda tidak perlu membuat web lagi. Cukup anda membuatnya dengan sub domain saja. Agar itu tidak mengganggu branding dari URL anda. Ada waktu waktu ketika memang kita memerlukan sebuah sub domain. Untuk itu simak waktu kapan kita membutuhkan sub domain berikut ini.
Kapan Sub Domain kita Butuhkan?
Jadi sub domain ini berguna di situasi-situasi seperti berikut ini:
Ketika Membuat Halaman Khusus untuk Website Kita
Seperti yang sudah kita bahas di atas , bahwa jika kita ingin membuat halaman khusus dalam sebuah website maka harus membuat sub domain khusus. Misalnya ketika anda ingin membuat katalog produk, artikel, ataupun open reseller.
Jadi penggunaan sub domain bisa mengarahkan traffic ke halaman lain dari web kita. Sehingga traffic akan terpecah dan nanti justru semakin banyak traffic mengarah ke web anda.
Membangun Website Lain dengan Bahasa yang Berbeda
Seperti yang sudah kita bahas di atas, bahwa jika anda ingin membangun web bisnis dengan bahasa yang berbeda tidak perlu membuat atau membeli domain baru. Anda cukup membuat sub domain kemudian bahasanya harus dirubah ke bahasa keinginan anda.
Tujuan dari pembuatan domain yang berbeda bahasa ini adalah untuk memudahkan pembaca berbahasa inggris. Strategi itu nanti juga berguna untuk menjaga branding web anda sehingga tidak dilupakan oleh pembaca yang berbahasa inggris.
Inti Perbedaan Domain dan Sub Domain
Di atas sudah banyak kita bahas soal pembeda antara domain dan juga sub nya. Jadi kami simpulkan lagi bahwa domain merupakan URL utama website. Lalu kalau sub domain adalah halaman yang merupakan bagian dari URL utama tersebut.
Dalam satu URL utama anda bisa membuat banyak sub domain yang berbeda-beda. Berikut berbagai keperluan membuat sub domain.
- Guna membuat halaman khusus di web.
- Untuk membuat halaman khusus dengan bahasa yang berbeda.
- Guna membangun versi mobile web.
Jelas ketika anda ingin membuat sub domain maka harus mempunyai domain terlebih dahulu. Karena keduanya sangatlah berkaitan.
Jika saat ini anda belum mempunyai web domain maka jangan khawatir. Sebab anda bisa membuatnya di tempat kami di Jawon Virtual Marketing. Dengan budget terjangkau anda sudah bisa mendapatkan domain dan juga hosting.