Cara menentukan buyer persona – Kebiasaan masyarakat saat ini yang tidak lepas dan tidak bisa ditinggalkan adalah tentang kegiatan berbelanja. Dan jika kamu adalah seorang pengusaha yang menyediakan keperluan masyarakat, maka pertanyaanya yang akan muncul ketika berjualan adalah siapa yang akan membeli produk tersebut?
Kenapa pertanyaan ini muncul dalam artikel cara menentukan buyer persona? Sebab tidak ada satu jenis produk dan layanan yang dapat dijual ke semua orang. Tapi jika kamu lebih memfokuskan target market atau lebih mempersempit, maka kamu akan semakin mudah untuk menjual/menawarkan jasa.
Oleh sebab itu jika kamu saat ini berpikir bahwa target market pasar kamu adalah semua orang, maka kamu harus segera memperbaiki itu. Di dalam dunia digital marketing, media periklanan online, social advertising, menentukan target market yang spesifik menjadi sebuah kewajiban yang harus ditentukan sebelum mengeksekusi suatu pekerjaan. Daripada kamu bingung, mari kita bahas pengertian buyer persona terlebih dahulu ya.
Pengertian Buyer Persona
Buyer persona adalah profil konsumen yang sudah terdata berdasarkan riset menyeluruh sebagai bayangan tentang siapa yang akan membeli sebuah produk. Contohnya, membayangkan bagaimana wajahnya, umurnya berapa, jenis kelaminya apa,sifat seseorang bagaimana, hobi dan seterusnya. Lalu siapa yang akan melakukan riset seperti ini?
Orangnya adalah kamu sendiri, selaku orang yang memimpin sebuah perusahaan atau yang membuat produk tersebut. Tapi sayangnya belum banyak para pelaku bisnis online sekarang yang sudah melakukan riset buyer persona. Memang hal ini terlihat sepele. Tapi jika kamu meremehkan hal sepele ini, justru kamu akan mengalami kesulitan saat menjual produk ke depannya.
Kesulitan yang biasa akan terjadi adalah pelaku bisnis akan kesulitan dalam menyampaikan sebuah informasi yang berkaitan dengan layanan/produk. Akhirnya orang-orang yang melihat atau membaca akan bingung maksud informasi tersebut. Alhasil, informasi yang kamu buat akan berjamur, tidak ada yang tertarik. Begitulah gambarnya.
Maka jika audiens tidak membaca atau tidak mendengarkan kampanye yang kamu buat, itu artinya bukan salah audience melainkan kesalahan kamu sendiri saat menentukan buyer persona. Nah langkah untuk menentukan buyer persona inilah yang kadang membuat beberapa pelaku bisnis belum melakukan. Oleh sebab itu Jawon Virtual Marketing menjelaskan tentan cara menentukan buyer persona.
Langkah Menentukan Buyer Persona
1. Tentukan 2 Kelompok Besar Karakteristik Dari Audience
Pertama ambil data data psikografis. Data psikografis meliputi minat, kebiasaan dan hobi. Sedangkan kelompok yang ke dua di ambil dari data demografis yang meliputi negara, jenis kelamin, usia, bahasa, pendidikan, status hubungan, ras, pekerjan, pendapatan dan seterusnya.
Lalu manakah data yang lebih mudah untuk dilakukan pertama kali untuk menentukan buyer persona?
Jawabanya adalah riset data demografis. Sekarang kamu coba buat tabel yang isinya tentang pertanyaan dan jawaban. Pertanyaanya meliputi negara, jenis kelamin, usia, bahasa, pendidikan dan yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Dengan membuat tabel buyer persona ini kamu akan lebih mudah menentukan target market kamu siapa aja, hanya berdasarkan dari pertanyaan tersebut. Isi jawaban sesuai dengan target market yang sudah kamu rencanakan. Pikirkan baik-baik jangan asal. Pelan-pelan
Jika data demografis kamu sudah terisi semua. Langkah kedua adalah membuat kolom pertanyaan dan jawaban untuk data psikografis. Perbedaan tabel psikografis dengan demografis adalah terletak pada pertanyaan dan jawaban yang yang lebih detail dan rinci. Kalau di data demografis tadi hanya topengnya kalau di psikografis dalam topengnya.
Contoh pertanyaan yang ada di tabel psikografis adalah tentang masalah apa yang sedang dialami calon konsumen,apa pertanyaan terbesar mereka saat ini, bagaimana gaya hidup mereka,tempat tempat yang sering merak kunjungi dan lain lain yang bisa kamu kembangkan sendiri.
Lakukan dua tahap ini dengan teliti dan jangan terburu-buru. Karena jika kamu sudah selesai melakukan bagaimana cara menentukan buyer persona, kamu akan lebih mudah untuk menemukan dan mengidentifikasikan calon konsumen yang kamu inginkan. Lalu langkah berikutnya adalah menggunakan data tersebut di dalam sebuah copywriting.
Baca Juga : Perbedaan Content Writing vs Copywriting
2. Gunakan Data Di tabel Tersebut Untuk Copywriting
Inilah saatnya menggunakan data yang sudah kamu dapatkan untuk membuat copywriting. Apa itu copywriting? Copywriting adalah sebuah tulisan yang yang isinya tentang penawaran produk secara singkat, menarik dan mudah untuk dipahami. Sehingga dapat mempengaruhi otak calon konsumen untuk melakukan aksi yang kamu ingingkan.
Jika kamu belum pernah atau sama sekali belum pernah menulis copywriting, maka kuncinya adalah mulai membiasakan diri untuk menulis, sambil belajar teknik menulis copywriting. Karena dengan cara inilah kamu bisa menggunakan data buyer persona lebih keren. Bayangkan saja kalau kamu cuma melakukan riset buyer persona saja, tapi tidak membuat copywriting dan kamu hanya menyampaikan hasil riset tersebut ke calon pembeli. Pasti target market akan bingung dan tidak tertarik dengan layanan kamu.
Dalam menulis copywriting kamu harus menuliskan unsur personal pada kalimat pertama. Contohnya kalimat sapaan sesuai dengan target market kamu. Seperti kata halo anak milenial,hay pemilik kucing, halo pecinta burung dan sebagainya. Dengan cara menyapa inilah maka kampanye kamu akan langsung memberikan efek personal sehingga dapat menarik perhatian seseorang. Intinya yang berhubungan dengan target market kamu.
Selain itu, dengan cara membuat sapaan personal kamu juga akan membuang audience yang tidak berhubungan dengan produk kamu. Karena sehebat apapun kata-kata kamu ketika membuat kampanye tapi yang membaca kampanye tersebut adalah bukan target market kamu, maka mereka akan tetap saja tidak tertarik dan tidak akan membaca kampanye tersebut.
Itulah beberapa cara menentukan buyer persona sebuah produk atau layanan. Dan sebagai tahap akhir agar data buyer persona kamu bisa maksimal adalah dengan cara menulis copywriting berdasarkan data target market yang sudah kamu tentukan. Sekian informasi ini, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.